Pagi itu, mentari bersinar dengan
indahnya. Udara tidak terlalu panas, dan tidak pula hujan. Hari itu pula gadis
itu sembuh dari batuk yang dideritanya selama dua minggu. Sebut saja namanya
Anti. Anti seorang gadis remaja yang saat itu masih duduk di bangku kuliah pada
semester 4. Dia seorang anak yang pemalu, pendiam, ramah dan baik hati. Hari
itu, Anti telah membuat janji dengan seorang sahabatnya yang meminta tolong
untuk ditemeni belanja ke sebuah Mall dekat kota mereka kuliah. Namun, di lain
hal Anti juga telah berjanji pada seorang kenalannya di facebook untuk bertemu
hari itu juga. Tanpa banyak pikir, Anti menepati janji-janji tersebut. Dimana
ia membagi waktu hari itu dengan adil.
Setelah usai menemani sahabatnya belanja,
Anti pun tidak sabar untuk bertemu kenalannya tersebut. Sesuai janji yang telah
disepakati, akhirnya Anti menjumpai kenalannya itu di tempat yang telah di
sepakati. Sesampainya di tempat tersebut, tanpa basa-basi Anti pun menegur
seorang pria dengan kaos panjang berwarna hitam dengan wajah di tutup helm.
Syukurnya, ia tidak salah orang. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi
jika saat itu ia salah orang. Friza, sapahnya lirih sambil menghentikan
motornya tepat di hadapan pria itu. Dan pria itu langsung membuka helmnya
dengan ekspresi wajah yang cukup terkejut. Dengan diawali jabatan tangan dan
tanpa banyak bicara, Anti mengajak pria tersebut ke kontrakannya karena Anti
telah berjanji padanya memasakan sebuah masakan khas buatannya saat ketemu
nanti. Sebut saja nama masakan tersebut “Bakso semur jagung muda”, masakan
andalannya sejak bisa memasak.
Singkat perjalanan, sampailah mereka di
kontrakan Anti. Anti mempersilahkan Friza untuk masuk dan duduk di ruang depan
sambil menonton tv, sementara dia mengambilkan makanan yang telah dimasaknya
sebelum pergi menemani temannya belanja ke Mall. Tidak terlalu banyak basa-basi
saat itu, dan Anti pun mempersilahkan Friza memakan makanan buatannya tersebut.
Ini untuk pertama kalinya masakan Anti di makan oleh seorang pria yang baru di
kenalnya, sedangkan temannya saja belum tentu mau memakan masakan buatannya. Di
selah-selah menikmati makanan tersebut, Friza berkomentar tentang rasa dan
kenikmatan makanan itu. Anti tidak habis pikir, kalau makanannya bisa
sesempurna dan sesuai dengan lidah Friza. Secara perlahan Friza pun
menghabiskan makanan tersebut, Anti merasa legah karena janjinya selama ini telah
tertepati. Pertemanan di facebook yang telah berlangsung sejak Januari 2011
tersebut, akhirnya dengan kesabaran bisa bertemu di April 2012.
Namun, pertemuan itu tidak berakhir sampai
disitu. Ada banyak janji-janji yang mereka buat sejak awal perkenalan tersebut,
dan janji-janji itulah yang membuat mereka menjadi lebih dekat layaknya seorang
kekasih. Walaupun sebenarnya mereka bukan sepasang kekasih, hanya sosok yang
saling melengkapi dan mengerti satu sama lain. Keluguhan hati Anti yang selama ini
tersakiti oleh seseorang yang di sayanginya, secara perlahan terobati karena
kedekatannya dengan Friza. Baginya Friza lah sosok terindah yang selama ini ia
nantikan. Awalnya Anti hanya menganggap pertemannya dengan Friza, tidak berbeda
dengan pertemannya dengan teman-teman pria yang lain. Tapi kebaikan dan waktu
yang Friza berikan sejak awal pertemuan tersebut, membuatnya mengagumi Friza
secara lebih dan berharap ialah yang akan mendampinginya kelak.
Hampir 6 bulan Anti mengenal Friza, cukup banyak
kebahagiaan yang ia rasakan saat bersama Friza. Harapan-harapannya terhadap
Friza pun semakin banyak, dan ingin rasanya harapan itu terkabul saat itu. Tapi
kenyataan tidak sesuai harapan, cukup banyak wanita yang lebih cantik dari
dirinya yang juga mengharapkan Friza. Bahkan mantannya Friza, juga sering
mencari tahu siapa saja wanita yang saat ini dekat dengannya. Anti tidak cukup
leluasa menahan perasaannya, ia mencoba memberontak dan tidak ingin di ganggu
oleh mantan kekasihnya Friza. Sejak saat itu juga, kedekatannya dengan Friza
mulai merenggang. Terlebih teman yang telah dianggapnya sebagai adik, juga
memiliki rasa yang sama. Teman Anti juga menyayangi Friza, dan hal itu cukup
membuatnya bersedih dan mengalah. Dia lebih mementingkan kebahagiaan temannya
tersebut, daripada kebahagiaannya.
Hampir sebulan Anti tidak berkomunikasi
dengan Friza, dan tanpa sepengetahuan nya seorang teman dekatnya saat SMP,
berhasil menemukan dia dengan Friza di awal tahun 2013. Seorang teman yang pada akhirnya menjalin hubungan serius dengan Friza. Hal yang benar-benar
tidak pernah ada dalam benaknya selama ini. Tidak dapat di pungkiri kalau rasa di hati Anti masih sama, walau apapun yang telah terjadi. Hanya saja saat pertemuan itu,
Anti mencoba untuk lebih banyak diam dan menghindar dari Friza. Tapi pertemuan
tersebut, membuat Anti kembali berpikir tentang Friza. Sosok yang selama ini
telah memberi keindahan yang tidak pernah ia dapatkan. Komunikasi itu di mulai
kembali, tapi kedekatan saat ini tidak sama dengan kedekatan sebelumnya. Segala
hal yang Anti rasakan, ia beritahu ke Friza dalam bentuk bait-bait puisi. Anti
tidak peduli apakah Friza memahami kalimat dari tiap bait-bait puisi tersebut.
Baginya, inilah yang terbaik untuk mengobati kesedihan hatinya selama ini. Anti
berharap Friza bisa mengerti, walau bukan dialah yang di pilih Friza
sebagai pelabuhan terakhir hatinya.
Anti cukup senang bisa mengenal sosok
Friza. Sosok yang mampu membuatnya merasakan cinta yang selama ini tidak pernah
ia rasakan, sosok yang mampu membuatnya menangis karena keindahannya, sosok
yang membuatnya menitipkan beribu harapan pada hujan, sosok yang selalu di
sayangi hati dan sosok yang tidak pernah ia ketahui seperti apa cara
berpikirnya. Saat ini Anti hanya mencoba meyakinkan hatinya pada satu hal,
bahwa cinta Allah adalah cinta yang hakiki dan ia percaya Allah akan
mengirimkan seorang pangeran untuk menyayangi, melindungi dan menuntunnya ke
jalan Allah. Seorang pangeran dengan cinta di hatinya, cincin di
tangannya dan ijab di mulutnya. Dia berharap, pangeran tersebutlah yang akan
menjadi sosok yang terbaik dan terindah. Walau saat ini hatinya memilih Friza,
dan belum terbiasa mengalihkan pikiran dan perasaannya dari bayang-bayang
Friza.
0 comments:
Post a Comment