Thursday, January 1, 2015

Best Friend Forever

Aku ketagihan untuk bercerita di nebi cantik ini, hahaha nebi pinjam punya adikku yang sekolah di sumut. Oya nebi itu netbook, aku lebih senang menyebutnya nebi daripada netbook. Sudah setahun ini si nebi bareng aku, daripada sama pemiliknya di simpan dalam lemari mending aku fungsikan untuk menyelesaikan skripsi soalnya batrainya awet banget, beda sama lepi aku yang batrainya maksimal bertahan satu jam.

Hmmm... kali ini aku mau cerita tentang best friend atau sahabat terbaik.

Sebenarnya aku punya banyak sahabat, tapi yang sudah jadi sahabat lama banget cuma satu, kita dekat sudah dari zaman TK dulu, insyaallah sampai kapan pun kita akan tetap bersahabat baik. Jadi ingat lirik lagu seven junior yang judulnya best friend forever, begini cuplikannya cekidot “Aku dan kamu satu, best friend forever. Sahabat, sehati sejiwa. Walau sedang berpisah, tak pernah terasa jauh.”

Sebenarnya dulu kami tinggal di perumahan yang sama tapi karena ada kejadian tragis yang menimpa keluarganya, papa nya di berhentikan kerja dari pabrik dan otomatis dia juga harus pindah dari perumahan sini. Oya aku salut banget sama mama nya yang super duper tegar dan aku juga sedih banget dengan kondisi mamanya soalnya sejak kejadian itu, ibu sering sakit, kebetulan beliau juga terkena diabetes. Kalian semua pasti tau dong diabetes tu apa?Dan itu semua tidak menjadikan keluarganya terpuruk, justru membuat mereka bangkit.

Tapi sekarang aku cuma bisa mengenang beliau, karena beliau sudah kembali kepada pemiliknya agustus 2013 lalu, tepat seminggu setelah akumenjenguk beliau dan itu saat terakhir aku berbicara sama beliau sambil beliau mengelus-ngelus rambutku. Semoga beliau di letakkan di jannah-Nya, aamiin aamiin allahumma amin (I’m so sad, ibu)

Oya, selain sama mamanya, akujuga salut banget sama sahabatku, dengan kondisi seperti itu dia tetap berusaha untuk bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, walaupun dia gak lulus seleksi di perguruan tinggi negeri, dia tetap berusaha mencoba untuk bisa kuliah di perguruan tinggi swasta dan biaya semester dia 2x lipat dari biaya semester ku.

Sahabatku kuliah mengambil jurusan English Education di Islamic University of Riau sedangkanakusendiri lulus SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) pada jurusan Psychology di State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau, kita beda kampus tapi tetap di kota yang sama dan kalau ada waktu kita sering jalan bareng, biasanya kalau jalan kami bertiga, kebetulan teman dekat waktu SMP satu kampus dengan dia, terkadang kami juga tidur bareng di kost teman waktu SMP.

Tahu gak sih!!
Aku tu sangat sangat salut sama sahabatku, dia bisa menyelesaikan tu kuliah hanya dalam jangka waktu 3,5th. Tepat tanggal 24 mei 2014 lalu dia wisuda, sedangkan aku sendiri sampai sekarang belum selesai kuliahnya. (Malangnya nasib)

Jalan kehidupan setiap orang kan gak sama, jadi aku gak boleh putus asa.
Tetap berusaha dan gak boleh menyerah.
Wisuda itu pasti, cuma waktunya aja yang belum pasti.

Nah, setahu ku tamatan English Education itu biasanya jadi guru Bahasa Inggris, tapi tidak dengan sahabatku. Dia saat ini meniti karir sebagai pegawai di Bank Bukopin cabang Suka Ramai, sebelumnya kerja di toko pupuk oom nya, waktu kuliah dia juga bekerja tapi sebagai guru les yang berkunjung ke rumah-rumah, beda dengan aku yang hanya mengharapkan jatah bulanan dari ortu.

Dulu waktu sekolah kita saingan berat, tapi saingan untuk kebaikan biar bisa sama-sama dapat juara. Tapi kenyataan nya kita dapat rangking yang berbeda, Aku selalu memegang tiga besar dan dia lima besar. Nah, Aku pernah sekali terkalah kan sama dia. Waktu itu pas kenaikan kelas 3 SMP, dia berhasil menggeser posisi ku dari rangking satu ke rangking lima dan yang mendapatkan rangking satu tersebut beliau. Ada sedih dan bahagia saat itu, aku cuma ngambil sisi positif dari semuanya. Dan karena kejadian itu, di kelas 3 kita jadi beda kelas. Dia masuk unggulan satu dan aku masuk unggulan dua, padahal dari TK sampai kelas 2 SMP kita sekelas, walau sebelumnya di kelas 1 dia pernah beberapa bulan berada di lokal G (lokal terakhir) karena keterlambatan daftar ulang.

Tapi sejak kelas 3 SMP sampai kuliah kita gak pernah sekelas lagi, waktu tamat SMP katanya dia mau nyambung ke salah satu SMA favorit di Pekanbaru, kalau gak salah SMA NEGERI 5 PEKANBARU dan dia sempat ikut ujian seleksi tapi nasib baik tidak berpihak padanya dan akhirnya dia kembali kesini dan mendaftar di SMA NEGERI 1 TANDUN, sementara aku mencoba daftar di sekolah swasta yang ada di Ujungbatu yaitu SMK PEMDES Ujungbatu dan alhamdulillah aku lulus seleksi dan di terima dijurusan yang aku pilih (Sebenarnya ortu gak setuju, aku di suruh sekolah ke SMA bareng sahabatku, tapi aku bersih keras ingin sekolah di SMK dan alhasil aku di suruh daftar sendiri, setelah di nyatakan di terima barulah aku di antar bapak ketika daftar ulang).

Penuh perjuangan dan aku rasa itu tragis banget untuk anak seumuran ku waktu itu!!

Ternyata perjalanan pendidikan kami sama, sempat merasakan pendidikan di sekolah swasta. Dari TK sampai SMP kami selalu berada di sekolah yang sama dan setelah tamat dari SMP, dia masuk sekolah negeri dan aku masuk sekolah swasta, lalu saat melanjutkan ke perguruan tinggi posisi kita berubah, aku masuk perguruan tinggi negeri, sedangkan dia masuk perguruan tinggi swasta, tapi kami sama-sama berada di kampus yang berwawasan islam.

Hahaha.... Aku malah berbagi kisah disini, tapi inti dari cerita ini :

“Sahabat adalah teman yang sangat berarti,
bahkan terkadang kita bisa sehati dengan dia,
walau di takdirkan berbeda,
kelebihan dan kekurangan bisa terlengkapi olehnya,
bahkan untuk bisa berhasil bersama,
banyak rintangan yang harus di lewati,
yang terpenting tetap berbagi bersama dalam kondisi apapun,
setidaknya saling mengingat baik di kala sedih maupun bahagia.” 
(Widya Putriwayan)

Teruntuk sahabatku “Olivia Dwi Warni”, semoga persahabatan kita tidak hanya di dunia, semoga persahabatan kita tetap terjalin baik dan semoga dimana pun kita berada tetap saling mengingat dan memberi kabar satu sama lain, walau kadang lebih sering lost contact, setidaknya kita saling mendoakan dalam diam dan bertemu di kala rindu. Terimakasih telah menjadi sahabat baikku selama ini, sehati sejiwa, sahabat selamanya.

0 comments:

Post a Comment

 

Nuna Widya Template by Ipietoon Cute Blog Design