Tuesday, March 3, 2015

Rasa Yang Tertinggal

Sempat terlintas di pikiran ku untuk mengenal mu lebih dekat, jauh sebelum kita saling mengenal kala itu. Sosok mu yang terlihat berbeda dari pria kebanyakan, mampu membuatku terpesona dan jatuh hati padamu. Aaaaaahhhh…… Pertanda apa ini? Tak mungkin remaja seusia ku kala itu telah merasakan getaran cinta yang seharusnya aku rasakan saat ini. Ntah lah, aku juga tak tau ada apa dengan hatiku saat itu.


Awal aku mengenalmu berawal dari pandangan pertama yang terjadi saat aku berkunjung ke kelas mu untuk bertemu dengan teman dekatku, disana aku menemukan sosok tampan dan senyum manis dari bibirmu. Bukan apa-apa, dari begitu banyaknya murid seangkatan kita baru kamu yang terlihat berbeda dan mampu memikat perasaan ku. Kau terlihat begitu tampan, kulitmu yang putih dan postur tubuh mu yang tinggi semampai membuatku ingin rasanya memilikimu. Tapi semua itu mustahil. Sangat…. Sangat…… mustahil. Aku tak cukup leluasa untuk bisa mengatakannya, sedang untuk berkenalan pun aku ragu dan cukup malu padahal kita berada di barisan kelas yang sama, hanya terpisah kan dengan satu kelas dan kita tak pernah saling sapa atau mencoba untuk saling kenal. Mungkin karena kamu tak tertarik dengan ku dan aku yang terlalu malu untuk berkenalan denganmu.


Suatu hari, aku menceritakan hal ini kepada teman dekatku, berharap ia menyampaikan nya ke kamu dan apa yang ku harapkan pun terjadi.

Kamu mencari tahu tentang ku, tapi dengan cara yang salah. Tidak seperti yang ku impikan. Kamu dengan segerombolan teman se-genk mu, yang kebetulan di takuti oleh murid-murid yang lain, tepat pada waktu jam istirahat memasuki ruangan kelas ku yang kebetulan di kelas terdapat cukup banyak teman yang memanfaatkan waktu istirahatnya dengan membaca buku atau bermain di dalam kelas. Spontan jantung ku terasa ingin lepas dari tempatnya, dan dengan cepat kaki ku mengambil langkah untuk berlari keluar sebelum kamu menanyakan nama ku. Sesampainya aku di luar, terdengar suara teman mu yang menanyakan nama ku dan salah seorang teman pun memberitahukan bahwa aku baru saja.

Yaaaaahhhhh…….. selamat lah aku saat itu!!

Tapi kejadian kala itu, tak membuatku berhenti untuk mengenal mu. Dengan memberanikan diri, aku pun meminta tolong kepada teman dekat ku untuk meminta nomor hp mu (kebetulan alat canggih ini sudah ada saat zaman aku SMP) dan Alhamdulillah kamu memberikannya. Saat itu aku hanya berfikir dua hal tentang mu, pertama mungkin kamu penasaran dengan ku dan yang kedua mungkin kamu ingin menyampaikan untuk berhenti mengagumimu dan jawaban sebenarnya ada pada pemikiran yang pertama.

Aku sempat tak percaya kamu menjadi penasaran seperti itu, yah walaupun saat kita smsan kamu masih bersikap kaku dan membalas secara singkat setiap pesan ku. Tapi akhirnya, kita pun mencoba untuk bertemu dan berkenalan secara langsung. Namun, pada saat perkenalan itu aku menunjuk teman ku untuk menggantikan posisiku dan kamu pun mulai tertarik dengannya. Semua salah ku, sejak awal tak pernah berusaha untuk memberitahukan bagaimana aku sebenarnya, bukan karena aku merasa tak cukup cantik untuk bisa bersamamu tapi karena aku ingin tahu seperti apa kamu sebenarnya. Karena itulah aku menyuruh teman ku untuk menyamar menjadi diriku sampai waktu yang tepat dimana aku harus jujur siapa aku sebenarnya.

Seminggu setelah perkenalan itu, kamu dan teman ku pun jadian. Meski awalnya terasa sakit, tapi dengan begitu aku jadi lebih tahu seperti apa kamu menyikapi sebuah perasaan. Tapi semua tak berjalan cukup lama, teman ku tak cukup kuasa untuk membuatku merasakan sakit yang terlalu lama dan berpura-pura menjadi diriku. Semuanya pun terbongkar!! Kamu marah dan memilih untuk tidak mengenaliku, bahkan kita yang sebelumnya sering smsan, sejak kejadian itu memilih untuk lost contac. Hmmmmm…. Mungkin kamu benar-benar merasa terkhianati. Tapi, kamu tak pernah mencoba ingin tahu bagaimana sebenarnya hatiku saat itu. Ia lebih sakit dari pengkhianatan yang kamu rasakan.

Cukup lama rasa ini bertahan dalam hatiku, sampai aku menemukan sosok lain yang serupa dengan mu. Yaaahh….. walaupun kemarahan mu tak bertahan cukup lama, tapi karena kita telah berjanji untuk menjadi teman dekat perlahan rasa itu pun ku tinggalkan jauh ke dalam lubuk hatiku. Tapi aku senang, aku bisa menyampaikan nya kembali tepat pada waktu yang aku harapkan. Saat ini!! Saat dimana kita telah mampu menyikapi nya secara dewasa, tepat saat rasa itu tak begitu istimewa lagi dan tepat saat kamu memilih aku menjadi tempat untuk berbagi kisah tentang hidup mu, hubungan mu dan perjalanan karir mu saat ini. Biarlah semua kisah yang pernah terjadi saat di bangku SMP dulu menjadi rasa yang tertinggal. Karena aku juga telah nyaman dengan hubungan kita saat ini. Jauh dari apa yang ku bayangkan, disinilah aku bisa lebih leluasa mengenalimu.

Kamu yang dulu pernah membuat hatiku terpesona, sekarang mampu membuatku merasa istimewa. Kamu yang dulu pernah merasa terkhianati olehku, sekarang merasa terlengkapi dengan hadirku. Dan kamu yang dulu begitu tampan, sekarang terlihat begitu sangat rupawan. Biarlah rasa itu tertinggal, asal aku selamanya bisa seperti ini denganmu. Bukan dengan memilikimu tapi menjagamu sebagai sahabatku, dimana hubungan ini jauh lebih berarti dari hubungan berpacaran. Tetap lah tenang disini, di lingkaran persahabatan kita. Kisah ini tak akan pernah berakhir, walau kisah yang dulu telah berakhir.

0 comments:

Post a Comment

 

Nuna Widya Template by Ipietoon Cute Blog Design