Banyak orang
yang mengatakan bahwa tidak perlu menyesali apa yang sudah berlalu. Yang lalu biarlah
berlalu. Ah. Saya pikir apakah harus begitu karena pada dasarnya saya manusia biasa,
saya sering sampai pada momen dimana saya tiba-tiba teringat hal-hal yang
menyakitkan yang sudah berlalu. Seketika itu saya serta merta merasa sangat
menyesal. Banyak hal yang saya sesal kan ketika berhubungan dengan kejadian 3 tahun
yang lalu. Ketika rasa sesal itu muncul, saya pasti juga akan menitikkan air mata.
Sedih? Iya
Kecewa? Iya
Penyesalan ini memang tidak akan mengubah apapun. Hanya akan membuat saya terdampar dalam rasa sedih. Hanya saja saya tidak bisa menghindari itu ketika itu tiba-tiba datang. Karena jelas memori itu masih sering datang. Menyakitkan sekali. Kejadian ini memang berlangsung bertahap hingga dua tahun penuh saya berurusan dengan hal-hal seperti ini. Saya tidak suka seperti ini. Saya tidak suka terlibat dengan hal-hal macam ini. Saya menyesali kenapa harus bertemu dengannya. Saya menyesali kenapa tidak menyadari kalau semuanya hanya permainan sedangkan pernah di satu waktu dia benar-benar meyakinkan saya kalau semuanya nyata. Saya menyesali setiap momen kami bersama dan melibatkan dia dalam hidup saya dan saya juga menyesali kenapa dia melibatkan saya dalam hidupnya. I hate that.
Yang membuat saya semakin bersedih adalah ketika saya
menyadari bahwa dia sama sekali tidak merasa bersalah dan mungkin
tidak menyesal memperlakukan saya seburuk itu. Saya tidak tahu ia
menganggap saya sebagai manusia yang berperasaan atau bukan. Kalau saya
bilang saya sudah mengikhlaskan semuanya, memang benar adanya. Namun
tidak lantas luka dihati saya langsung hilang. Ia masih ada di
tempatnya. Kembali segar ketika saya tiba-tiba menangis mengingat
hal-hal kecil yang sudah dilewati bersama. Luka itu masih ada disana. Iya
benar. Akan ada disana selamanya.
Apalagi yang bisa saya lakukan?
0 comments:
Post a Comment